KAJIAN ETNOLINGUISTIK DALAM MANUKSRIP LONTAR BALI SEBAGAI UPAYA PENGUATAN LITERASI BUDAYA
Keywords:
Etnolinguistik, Manuksrip Lontar, Penguatan, Literasi BudayaAbstract
Tulisan ini mengkaji manuksrip lontar Bali dan relevansinya sebagai upaya penguatan
literasi budaya dari perspektif etnolinguistik. Salah satu manuksrip lontar Bali yang ada
di Bali adalah Manuksrip Roga Sanghara Bhumi (selanjutnya disingkat MRSB).
Manuksrip ini memuat informasi tentang wabah dan penanggulangannya. Fokus
kajian pada aspek kebahasaannya secara tekstual dan kontekstual dengan tujuan
untuk memaknai MRSB melalui kajian etnolinguistik, dan pemanfaatan MRSB sebagai
penguatan literasi budaya. Metode penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data
teks MRSB milik Dinas Kubudayaan Provinsi Bali. Temuan menunjukkan bahwa secara
tekstual teks MRSB tertuang dalam aksara Bali dengan genre sastra naratif. Daya
bahasa etnolinguistik dan simbol-simbol lokal Bali-Hindu terkait dengan wabah dan
praktik ritual pencegahannya yang menggambarkan situasi sosiolinguistik diglosik
multibahasa Jawakuna-Sanskerta-Bali. Aspek tekstual yang menonjol persuasif
imperatif. terkait erat dengan teks MRSB sebagai sumber petunjuk menghadapi
wabah. Secara kontekstual menggambarkan kosmologi Hindu Bali, terkait dengan
sumber wabah. Kajian ini bermanfaat sebagai jembatan kebudayaan media
penghubung untuk dapat dipahami, dihayati, dimaknai, dan diaktualisasikan dalam
upaya penguatan literasi budaya lokal dan Indonesia sebagai identitas kultural bangsa
Indonesia di tengah masyrakat global.