LITERASI BUDAYA: MENGGALI RESOLUSI KONFLIK MELALUI TEKS HIKAYAT PRANG TJUMBOK

Authors

  • Mukhlis Universitas Syiah Kuala
  • RN Herman Universitas Syiah Kuala

Keywords:

Literasi Budaya, Resolusi Konflik, Hikayat Prang Tjumbok

Abstract

Kajian ini berkenaan dengan integrasi literasi budaya sebagai pemahaman resolusi
konflik melalui teks sastra. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Hikayat Prang
Tjumbok, yakni teks sastra yang mengisahkan realita konflik bersaudara di Aceh, yaitu
konflik antara ulama dan umara (uleebalang) pasca-kemerdekaan RI (1945-1946). Ada
empat teks Hikayat Prang Tjumbok yang digunakan sebagai sumber data: (1) Kisah
Prang Cumbok oleh Ismail Muhammadsyah (Ismuha); (2) Pengkhianat Bangsa oleh
Syeikh Min Jareula; (3) Riwayat Cumbok oleh Abdullah Arif; dan (4) Kisah Prang
Cumbok oleh M. Yahya Baden. Kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
dengan metode analisis isi. Analisis isi teks dilakukan melalui pendekatan
hermeneutik. Hasil analisis memperlihatkan ada tiga prinsip integrasi literasi budaya
dalam teks Hikayat Prang Tjumbok, yakni (1) budaya sebagai bentuk pola pikir dan
perilaku, (2) budaya sebagai alasan nasionalisme, dan (3) budaya sebagai resolusi
konflik. Hal ini menegaskan bahwa integrasi literasi budaya melalui teks hikayat perang
sekali pun sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, baik sebagai
pendidikan karakter, pembelajaran nilai, maupun sebagai pelestarian teks itu sendiri.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2021-10-27