JAWA MEMANDANG BALI: PENGHAYATAN LINTAS BUDAYA MELALUI SASTRA SEBAGAI UPAYA PENGUATAN LITERASI KEBERAGAMAN

Authors

  • I Made Sujaya Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, FKIP, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Keywords:

Lintas Budaya, Literasi Keberagaman, Etnis Bali, Etnis Jawa, Novel Indonesia

Abstract

Makalah ini membahas penghayatan lintas budaya melalui karya sastra, khususnya
novel Indonesia, sebagai upaya penguatan literasi keberagaman. Pokok permasalahan
dalam kajian ini, yaitu representasi Bali dalam novel Indonesia yang ditulis oleh
pengarang berlatar belakang etnis Jawa. Objek material dalam kajian ini adalah novel
Kintamani (1932) karya Imam Soepardi dan Biyang Bulan (1938) karya Sunaryono
Basuki Ks. Kajian ini menggunakan teori representasi Stuart Hall dengan metode
deskriptif analitik. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan representasi tentang
Bali dalam kedua novel, meskipun pengarangnya sama-sama berlatar belakang etnis
Jawa. Dalam novel Kintamani, Bali cenderung direpresentasikan secara eksotis dan
hubungan antara Bali dan Jawa digambarkan harmonis. Dalam novel Biyang Bulan,
representasi Bali cenderung lebih dinamis dan hubungan antara Bali dan Jawa
digambarkan sarat dengan problematika. Perbedaan representasi Bali dalam kedua
novel dikarenakan perbedaan pengalaman penghayatan lintas budaya kedua
pengarang. Namun demikian, kedua novel mengusung semangat yang sama, yakni
dialog lintas budaya di tengah keberagaman sebagai fondasi keindonesiaan.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2021-10-27