PENGUATAN LITERASI MELALUI PENGAJARAN SASTRA: ANALISIS PROSES KREATIF NOVEL-NOVEL SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA
Keywords:
Novel-novel Alisjahbana, StrukturalismeAbstract
Analisis kronologis proses kreatif novel Alisjahbana merupakan persepektif
strukturalisme genetik dapat dimanfaatkan untuk mengetahui pergeseran struktur
sosial masyarakat. Strukturalisme menganalisis proses berfikir manusia dari mulai
konsep hingga munculnya simbol-simbol atau tanda-tanda. Saussure menampilkan
tiga istilah dalam teori ini yaitu tanda bahasa, penanda dan petanda. Dengan demikian
gagasan strukturalisme Saussure lebih menekankan pada aspek linguistik yang berupa
bahasa, sistem tanda,simbol maupun kode dalam bahasa itu sendiri.. Literasi
pengajaran sastra merupakan salah satu jalan untuk mendidik generasi muda dalam
memahami struktur budaya bangsa. Berkat adanya kemajuan teknologi mitologi
dalam bentuk mitos mulai ditinggalkan masyarakat modern. Metodologi struktural
dalam logika masih perlu digali kembali melalui novel-novel Alisyahbana sebagai alat
perakit budaya nusantara. Karya sastra, novel merupakan salah satu hasil aktivitas
kreatif yang berfungsi untuk mengantisipasi stagnasi struktur sosial. Di pihak
lain,melalui eksploitasi medium bahasanya, pada tataran sistem bahasa. Karya sastra
juga berfungsi untuk mengevokasi dimensi-dimensi literer, khususnya kualitas
estetisnya. Keduanya dibicarakan secara terpisah, yang secara tradisional disebut
analisis dikotomis antara isi dan bentuk. Sebagai aspek ekstrinsik dan interinsik.
Pembicaraan ini digabungkan sekaligus peranan masyarakat dan sastra masing-masing
sebagai institusi,sebagai kontruksi dan dialektis.