Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/nirwasita <p><img style="float: left; padding-right: 10px;" src="https://ojs.mahadewa.ac.id/public/site/images/geditor1/jurnal-ok-v3no1-2022-small.jpg" alt="" width="300" height="424" /></p> <p><strong>Journal title :</strong> Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial<br /><strong>Initials :</strong> NJPSIS<br /><strong>Abbreviation :</strong> Nirwasita JPSIS<br /><strong>Frequency</strong> : 2 Issues every year (March &amp; September)<br /><strong>ISSN (online) :</strong> e-ISSN 2774-6542<br /><strong>Editor in Chief :</strong> <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6169355">Dra. Ni Luh Putu Tejawati, M.Si.</a><br /><strong>Managing Editor :</strong> <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6169436">Ni Putu Yuniarika Parwati, S.Pd.,M.Pd.</a><br /><strong>Publisher :</strong> Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia<br /><strong>Indexing :</strong> <a href="https://scholar.google.com/citations?user=lpfOm1AAAAAJ&amp;hl=id" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar </a><a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/26343" target="_blank" rel="noopener">GARUDA</a></p> <p><strong>Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial</strong> diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia yang diterbitkan dua kali setahun pada bulan Maret dan September. Jurnal ini berisi tulisan ilmiah tentang pendidikan sejarah serta kajian sosial budaya yang berkaitan dengan pengembangan pembelajaran sejarah.</p> Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia en-US Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial 2774-6542 Interaksi Sosial Pedagang Kaki Lima dan Konsumen di JL. RE Martadinata https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/nirwasita/article/view/3422 <p>This research aims to see how social interactions between street vendors and consumers at JL. RE Martadinata Banjarmasin. This research uses a qualitative method with observations as a data collection methods. This observation was carried out for 5 days in December 2023. This research observes 3 street vendors, pop ice sellers, pentol sellers and ice sellers. The research results show that social interaction between street vendors and consumers at JL. RE Martadinata or Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin looks quite good. Pop Ice and pentol sellers look much more fulfilling for social interaction than ice sellers. Pop Ice sellers and Pentol sellers seemed to meet the social interaction indicators more in the early days of observation. Meanwhile, ice sellers seem to fulfill the social interaction indicators at the end of the day. Social interaction among street vendors not only plays a role in buying and selling transactions, but also plays an important role in the formation of broader social relationships.</p> risma anidia Copyright (c) 2024 risma anidia https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-09-29 2024-09-29 5 2 110 126 10.59672/nirwasita.v5i2.3422 Pengaruh Kerajaan Sriwijaya Terhadap Sektor Perdagangan Dan Pelayaran Di Indonesia Pada Abad VII-IX Masehi https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/nirwasita/article/view/3810 <h1 style="text-align: justify; tab-stops: 297.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 11.0pt; font-family: 'Times New Roman',serif; letter-spacing: -.3pt; font-weight: normal;">Kerajaan Sriwijaya berperan penting dalam perdagangan di Indonesia. Faktor geografis dan letak yang strategis membuat Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan. Kerajaan Sriwijaya menetapkan kebijakan membayar uang wajib kepada kapal-kapal yang berlabuh di pelabuhan daerah kekuasaan Sriwijaya. Ramainya aktvitas perdagangan membuat. Kerajaan Sriwijaya mengerahkan armada-armada laut untuk menjaga, melindungi, dan mengawasi daerah kekuasaan Sriwijaya. Armada laut tidak hanya melindungi dari serangan musuh, tetapi juga mengawal kapal-kapal pedagang yang melintasi perairan Nusantara dari para Bajak Laut dan Perompak. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode historis dengan pendekatan keilmuan ekonomi, politikologis, dan sosiologis. Kerajaan Sriwijaya menerapkan perdagangan monopoli pada para pedagang asing yang beristirahat di daerah Kerajaan Sriwijaya.</span></h1> Cicilia Vivi Fortuna Copyright (c) 2024 Cicilia Vivi Fortuna https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-09-29 2024-09-29 5 2 127 134 10.59672/nirwasita.v5i2.3810 Sejarah Perkembangan Radio Republik Indonesia (RRI) https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/nirwasita/article/view/3786 <p>Perkembangan terbentuknya radio Republik Indonesia (RRI) merupakan bagian penting dalam Sejarah Indonesia mengingat pada masa kemerdekaan Indonesia radio mengambil peran penting untuk menyiarkan kemerdekaan Indonesia. Radio di Indonesia pada awalnya dikembangkan oleh Marconi pada tahun 1896. Proses terbentuknya radio&nbsp; di Indonesia dimulai pada saat Indonesia meraih kemerdekaannya dari jajahan Belanda. Pada saat itu radio peran radio menjadi sangat efektif sebagai media komunikasi untuk menyampaikan dan mendapat informasi. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui Sejarah perkembangan terbentuknya Radio Republik Indonesia (RRI). Metode yang digunakan adalah metode deksriptif kualitatif dengan Teknik pengumpulan data melalui studi Pustaka, seperti jurnal, buku, dan sebagainya.</p> I Luh Gede Neliawati Copyright (c) 2024 I Luh Gede Neliawati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-09-29 2024-09-29 5 2 135 137 10.59672/nirwasita.v5i2.3786 Nilai-nilai Kesetaraan Gender Pada Situs Relief Gunung Kawi Bebitra https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/nirwasita/article/view/4092 <p>Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran adanya nilai-nilai kesetaraan gender pada tinggalan arkeologis Relief yang ada pada situs Candi Gunung Kawi Bebitra. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah sehingga cara kerjanya mengikuti prosedur kerja sejarah yang diawali dengan heuristic, kritik, interpretasi dan diakhiri dengan historiografi. Pengumpulan data (heuristic) didapat dari sumber benda berupa relief yang ada di candi Gunung Kawi Bebitra, sumber tertulis berupa hasil-hasil penelitian yang berkait dengan relief itu sendiri dan juga hasil kajian sastra yang menjadi dasar pembuatan relief tersebut. Data yang terkumpul kemudian dikritik dengan kritik ekstern dan intern sehingga mendapatkan fakta. Fakta-fakta yang sudah ditemukan diinterpretasikan, dikaitakan satu dengan yang lainnya sehingga terlihat adanya suatu rangkaian cerita yang utuh. Rangkaian cerita itu kemudian ditulis dalam sebuah narasi dalam bentuk cerita sejarah (historiografi). Hasil analisis fakta menunjukan bahwa Tantri yang menjadi suami raja Prabu Eswaryadhala yang menceritakan &nbsp;berbagai kisah fable kepada suaminya, nampaknya sudah memerankan diri&nbsp; melbihi kultur yang hidup dimasyarakatnya, seorang istri yang berusaha meyadarkan suaminya akan kedudukan dan hak-hak seorang perempuan. Binatang yang dijadikan tokoh secara tersirat juga menunjukan perlunya adanya saling menghormati, saling menyadari keberadaan atasan dan bawahan, suami sering diposisikan sebagai atasan dan istri sebagai bawahan. Bila kondisi seperti itu diingkari maka kedamaian, kesejahteraan sangat sukar untuk diwujudkan.</p> Dewa Made Alit Copyright (c) 2024 Dewa Made Alit https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-09-29 2024-09-29 5 2 138 150 10.59672/nirwasita.v5i2.4092 Analisis Materi Sejarah Berbasis Kearifan Lokal Pada Mata Pelajaran IPS https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/nirwasita/article/view/4084 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi kearifan lokal dalam materi sejarah pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah menengah pertama (SMP). Kearifan lokal, yang meliputi pengetahuan dan praktik budaya yang diwariskan secara turun-temurun, berpotensi memperkaya pengalaman belajar siswa dengan mengaitkan materi sejarah dengan konteks lokal yang relevan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang melibatkan wawancara dengan guru-guru IPS, observasi proses pembelajaran, dan analisis terhadap buku teks serta dokumen kurikulum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat kesadaran tentang pentingnya kearifan lokal, materi sejarah di sekolah-sekolah masih didominasi oleh sejarah nasional dan global. Integrasi kearifan lokal dalam pembelajaran sejarah dilakukan secara sporadis dan sangat bergantung pada inisiatif guru. Temuan ini juga mengungkapkan bahwa siswa menunjukkan antusiasme yang lebih tinggi terhadap materi yang berkaitan dengan sejarah lokal, yang meningkatkan pemahaman mereka tentang identitas budaya. Namun, terdapat tantangan dalam hal keterbatasan bahan ajar dan waktu pembelajaran yang menghambat implementasi yang lebih luas. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan bahan ajar yang berbasis kearifan lokal, pelatihan guru, serta revisi kurikulum untuk meningkatkan integrasi kearifan lokal dalam pembelajaran sejarah IPS.</p> Putu Esha Indhu Bhaskara Copyright (c) 2024 Putu Esha Indhu Bhaskara https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-09-29 2024-09-29 5 2 151 156 10.59672/nirwasita.v5i2.4084 Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pada Tradisi Ngaben Bikul di Desa Adat Bedha, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/nirwasita/article/view/4090 <p>Tradisi <em>ngaben bikul</em> merupakan sebuah tradisi yang berkaitan dengan kehidupan agraris masyarakat bali yang bertujuan untuk mengatasi hama tikus di sawah. Tradisi ini dilaksanakan di Desa Adat Bedha, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk (1) mengetahui latar belakang dilaksanakan tradisi <em>ngaben bikul</em>. (2) mengetahui prosesi tradisi <em>ngaben bikul</em>. (3) mengetahui nilai-nilai kearifan lokal pada tradisi <em>ngaben bikul</em> di desa Adat Bedha. Teori yang digunakan yaitu teori religi untuk mengetahui latar belakang serta prosesi dari tradisi <em>ngaben bikul</em>. Teori nilai untuk mengetahui nilai-nilai kearifan lokal apa saja yang ada di dalam tradisi <em>ngaben biku</em>l. Nilai-nilai dari <em>tradisi ngaben bikul</em> merupakan salah satu dari kearifan lokal yang yang hendaknya dikaji lebih dalam sehingga masyarakat lebih mengetahui bahwa tradisi <em>ngaben bikul</em> memiliki nilai yang berguna bagi kehidupan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui metode observasi,wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian yaitu (1) latar belakang tradisi <em>ngaben bikul</em> disebabkan oleh tiga faktor yaitu, faktor kepercayaan, sosial dan budaya. (2) prosesi <em>ngaben bikul</em> terbagi menjadi dua tahapan yaitu tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan (3) Nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat pada <em>tradisi ngaben bikul</em> di Desa Adat Bedha yaitu nilai religi, nilai sosial,nilai ekonomi,nilai estetika</p> I Kadek Yuda Adi Arsana Ni Putu Yuniarika Parwati Ni Luh Putu Tejawati Copyright (c) 2024 I Kadek Yuda Adi Arsana, Ni Putu Yuniarika Parwati , Ni Luh Putu Tejawati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-09-29 2024-09-29 5 2 157 169 10.59672/nirwasita.v5i2.4090 Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Tradisi Aci Tulak Tunggul di Pura Taman Ayun, Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Lokal https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/nirwasita/article/view/4091 <p>Tradisi Aci Tulak Tunggul di pura Taman Ayun merupakan tradisi yang dilaksanakan <br>setiap 6 bulan sekali oleh masyarakat desa Mengwi. Tradisi ini sarat akan makna dan nilai <br>sehingga sangat manarik untuk dikaji lebih mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui <br>(1) Sejarah pelaksanaan tradisi Aci Tulak Tunggul, (2) Nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi Aci <br>Tulak Tunggul, (3) Nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi Aci Tulak Tunggul sebagai sumber <br>pembelajaran sejarah lokal. Teori yang dipergunakan antara lain (1) teori religi, untuk mengetahui <br>latar belakang pelaksanaan tradisi, (2) teori nilai, untuk mencari nilai dalam tradisi dan (3) teori <br>pendidikan untuk mengkaitkan nilai-nilai tersebut sebagai sumber pembelajaran khususnya <br>sejarah lokal. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada empat yakni teknik observasi, <br>wawancara, studi kepustakaan dan juga dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan (1) tradisi <br>Aci Tulak Tunggul merupakan bagian dari sistem kepercayaan masyarakat di desa Mengwi yang <br>berkaitan dengan keperluan irigasi pertanian. Tradisi ini dilaksanakan untuk menolak bencana <br>jebolnya tanggul yang dapat merusak lahan pertaninan. (2) tradisi Aci Tulak Tunggul mengandung <br>nilai-nilai kearifan loka yang terdiri dari nilai religi, gotong royong, ekonomi, seni dan pelestarian <br>lingkungan. (3) Nilai kearifan lokal dalam tradisi Aci Tulak Tunggul berpotensi untuk dijadikan <br>sebagai sumber pembelajaran sejarah lokal.</p> Ngurah Yoga Narendra Putra Dewa Made Alit I Nyoman Bayu Pramartha Copyright (c) 2024 Ngurah Yoga Narendra Putra, Dewa Made Alit, I Nyoman Bayu Pramartha https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-09-29 2024-09-29 5 2 170 181 10.59672/nirwasita.v5i2.4091 DINAMIKA TRADISI MABUUG-BUUGAN DI DESA KEDONGANAN, KECAMATAN KUTA, KABUPATEN BADUNG, PROVINSI BALI https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/nirwasita/article/view/4089 <p><strong>Abstrak</strong><br>Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas beragam ras, suku, adat istiadat dan tradisi <br>yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Khususnya Bali yang menjadi salah satu bagian daerah provinsi <br>di Indonesia yang dikenal sebagai pulau dewata, memiliki beragam tradisi di kehidupan masyarakatnya. <br>Seiring perkembangan jaman, suatu tradisi akan mengalami suatu perkembangan dan perubahan yang <br>terjadi. Terlebih jika dilihat dari berkembangnya teknologi dan pariwisata akan sangat berpengaruh <br>terhadap aktivitas tradisi di Bali, salah satunya tradisi mabuu-buugan. Sehingga, akan dapat dijumpai<br>perubahan yang terjadi atau disebut dengan dinamika. Adapun tujuan dari penelitian untuk mengetahui <br>(1) Bagaimana sejarah Tradisi Mabuug-buugan di Desa Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten <br>Badung, Provinsi Bali; (2) Bagaimana dinamika pelaksanaan Tradisi Mabuug-buugan di Desa <br>Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Dalam usaha memperoleh data, maka <br>digunakan metode historis yaitu heuristic, kritik sejarah, interpretasi dan historiografi. Penelitian ini <br>dilakukan di Desa Kedonganan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Teori yang digunakan dalam <br>penelitian ini antara lain adalah teori perubahan sosial karena tradisi Mabuug-buugan ini terdapat <br>kaitannya dengan kehidupan sosial, dan dalam tradisi Mabuug-buugan ini terjadi perubahan-perubahan <br>dalam pelaksaaannya yang dikaji dalam periode waktu untuk dapat melihat perubahan tersebut.</p> Ni Putu Rahayu Mahadewi Ni Putu Yuniarika Parwati I Nyoman Bayu Pramartha Copyright (c) 2024 Ni Putu Rahayu Mahadewi, Ni Putu Yuniarika Parwati, I Nyoman Bayu Pramartha https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-09-29 2024-09-29 5 2 182 195 10.59672/nirwasita.v5i2.4089