KORELASI BERAT BADAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP DAYA LEDAK SISWA PUTRA KELAS VII G DAN H SMP WISATA SANUR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Authors

  • Wayan Nika Ardana Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali
  • I Wayan Adnyana Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali
  • Kadek Suryadi Artawan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali

DOI:

https://doi.org/10.59672/jpkr.v4i1.127

Keywords:

korelasi, berat badan, kekuatan otot tungkai, daya ledak

Abstract

Kekuatan otot tungkai sangat berperan penting dalam menimbulkan daya ledak karena kekuatan otot merupakan daya penggerak dan Berat badan berperan penting dalam daya ledak karena dapat berperan sebagai penyeimbang tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya korelasi antara berat badan dan kekuatan otot tungkai terhadap daya ledak siswa putra kelas VII G dan H SMP Wisata Sanur tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan rancangan korelasional desaign. Populasi diambil dari siswa putra kelas VII G dan H SMP Wisata Sanur tahun pelajaran 2016/2017. Sampel berjumlah 38 orang diambil menggunakan populasi study dari semua jumlah populasi yang ada. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes dan pengukuran berat badan dengan alat ukur timbangan berat badan dalam satuan kilogram, tes dan pengukuran kekuatan otot tungkai dengan alat ukur leg dynamometer dalam satuan kilogram, dan tes dan pengukuran daya ledak dengan alat ukur jump MD dalam satuan sentimeter. Data berupa hasil tes dan pengukuran selama penelitian. Data yang diperoleh diuji menggunakan program komputer SPSS16. Data berdistribusi normal sehingga selanjutnya menguji hipotesis menggunakan korelasi product moment, menghitung KP dan melakukan uji . Taraf signifikansi yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah taraf signifikan 5% dengan derajat pembilang(db=k) dan derajat penyebut(db=n-k-1). Hasil analisis data diperoleh hasil: (1) berat badan memiliki hubungan yang sangat lemah terhadap daya ledak, diperoleh nilai = -0,135. (2) kekuatan otot tungkai memiliki hubungan yang cukup terhadap daya ledak, diperoleh nilai = 0,596. (3) berat badan dan kekuatan otot tungkai memiliki hubungan yang kuat terhadap daya ledak, diperoleh hasil = 0,792. Koefisien penentu=62,7%, ini berarti variabel bebas berat badan dan kekuatan otot tungkai bersama-sama menentukan besarnya variabel terikat daya ledak sebesar 62,7%. =29,45, =3,27. Jadi > =signifikan. Simpulannya bahwa  adanya hubungan yang sangat lemah, hipotesis nol ditolak.  adanya hubungan yang cukup, hipotesis nol ditolak.  adanya hubungan yang kuat, hipotesis nol ditolak dan signifikan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adiatmika, IPG dan Santika, IGPNA. 2016. Bahan Ajar Tes Dan Pengukuran Olahraga. Denpasar:Udayana University Press.

Riduwan. 2012. Pengantar Statistika Sosial. Bandung : Alfabeta.

Siregar, Syofian.2015. statistik terapan untuk perguruan tinggi. Jakarta:Prenadamedia grup.

Sugiyono. 2013. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Widiastuti. 2011. Tes dan pengukuran olahraga. Jakarta : PT Bumi Timur Jaya.

Widodo, Wedi. 2013. Explosive otot tungkai. Available from : http://eplosive-otot-tungkai.blogspot.co.id/2013/12/explosive-otot-tungkai.html.
Accesed 6 Februari 2017.

Published

2018-01-08

How to Cite

Ardana, W. N., Adnyana, I. W., & Artawan, K. S. (2018). KORELASI BERAT BADAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP DAYA LEDAK SISWA PUTRA KELAS VII G DAN H SMP WISATA SANUR TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 4(1), 22-26. https://doi.org/10.59672/jpkr.v4i1.127