Pelestarian Seni Ukir Silakarang Melalui Etnopedagogi dan Penguatan Kewirausahaan Berkelanjutan di Era Pariwisata
Abstract
Seni ukir batu padas di Desa Silakarang, Gianyar, Bali, merupakan warisan budaya yang menghadapi tantangan serius akibat pergeseran minat generasi muda ke sektor pariwisata dan kurangnya regenerasi perajin. Fenomena ini mengancam keberlanjutan seni ukir sebagai identitas budaya lokal. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji strategi pelestarian seni ukir Silakarang melalui integrasi etnopedagogi dalam pendidikan dan penguatan kewirausahaan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan wawancara mendalam. Data dianalisis menggunakan pendekatan etnografis dan teori kewirausahaan untuk mengidentifikasi tantangan serta peluang dalam pelestarian seni ukir. Fokus utama penelitian adalah pengenalan seni ukir sebagai muatan lokal di sekolah dasar melalui pendekatan etnopedagogi dan pengembangan inovasi produk berbasis kewirausahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan etnopedagogi dapat mengintegrasikan nilai-nilai budaya seni ukir ke dalam pendidikan sehingga generasi muda memiliki keterampilan praktis sekaligus kebanggaan terhadap warisan budaya mereka. Sementara itu, penguatan kewirausahaan berkelanjutan melalui diversifikasi produk, pemasaran digital, dan pemanfaatan bahan ramah lingkungan dapat meningkatkan daya saing seni ukir di pasar global. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa kombinasi antara pendidikan berbasis budaya dan inovasi kewirausahaan merupakan solusi efektif untuk menjaga keberlanjutan seni ukir Silakarang sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.