PENERAPAN CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN SISWA
DOI:
https://doi.org/10.59672/arthas.v6i2.4946Keywords:
Culturally Responsive Teaching, Minat Belajar, Keaktifan SiswaAbstract
Rendahnya minat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Denpasar menjadi permasalahan utama yang berdampak pada kurangnya partisipasi siswa dalam proses belajar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan keaktifan siswa melalui penerapan model Culturally Responsive Teaching (CRT) yang menekankan integrasi budaya lokal, nilai, dan pengalaman siswa ke dalam pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah 36 siswa kelas X C, dengan objek berupa penerapan model pembelajaran CRT dalam mata pelajaran Ekonomi. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis & McTaggart, dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, dan wawancara, yang dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada keaktifan siswa dari 44,9% menjadi 80,1%, serta peningkatan minat belajar dari skor rata-rata 3,4 menjadi 4,2. Temuan ini membuktikan bahwa model CRT efektif dalam menciptakan pembelajaran ekonomi yang kontekstual dan bermakna. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa guru perlu mengintegrasikan pendekatan responsif budaya sebagai strategi pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dan memperkuat identitas kultural mereka dalam pendidikan.