Kearifan Lokal Dan Dialek Desa Songan: Pilar Pengembangan Pendidikan Berbasis Budaya

Authors

  • Ni Wayan Widi Astuti
  • Kadek Suryadi Artawan Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59672/arthas.v6i1.4320

Keywords:

Kearifan lokal, Budaya, Etnopedagogi, Dialek

Abstract

Desa Songan, yang terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, merupakan salah satu desa adat yang kaya akan kearifan lokal dan memiliki dialek unik. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran dialek Songan dalam kehidupan masyarakat serta tantangan yang dihadapi dalam pelestariannya. Dialek ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, juga sebagai medium penyampaian nilai-nilai budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam sistem sosial, ekonomi, dan pendidikan

Globalisasi dan modernisasi telah menyebabkan minimnya minat generasi muda terhadap budaya lokal, berakibat pada penurunan penggunaan dialek Songan dalam komunikasi sehari-hari. Generasi muda lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing, sehingga keterlibatan mereka dalam kegiatan adat dan seni tradisional semakin berkurang. Oleh karena itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi digital untuk menarik minat generasi muda terhadap budaya lokal .

Melalui upaya bersama dari berbagai pihak, diharapkan kearifan lokal dan dialek di Desa Songan dapat terus lestari dan berkontribusi pada pembentukan identitas budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Penelitian ini menekankan meskipun tantangan dalam pelestarian kearifan lokal tidak bisa diabaikan, penting untuk melakukan upaya khusus agar nilai-nilai budaya tradisional tetap terjaga . Dengan demikian, dialek Bali Dialek Songan dapat berfungsi sebagai alat perekat kebudayaan yang memperkuat identitas budaya masyarakatnya

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2025-03-25

How to Cite

Astuti, N. W. W., & Kadek Suryadi Artawan. (2025). Kearifan Lokal Dan Dialek Desa Songan: Pilar Pengembangan Pendidikan Berbasis Budaya. Arthaniti Studies, 6(1), 20-28. https://doi.org/10.59672/arthas.v6i1.4320